Run for Equality 2025 Jakarta: Ribuan Orang Berlari Bersama untuk Kesetaraan Disabilitas

Ribuan pelari ramaikan Run For Equality, berlari untuk kesetaraan disabilitas (Foto: Plan Indonesia)
Jakarta, 13 Juli 2025 — Lebih dari 1.300 peserta memadati area Epiwalk Lifestyle, Jakarta, dalam ajang Run for Equality 2025, sebuah lomba lari yang tidak hanya mengajak masyarakat untuk bergerak secara fisik, tetapi juga untuk bergerak secara sosial — menuju Indonesia yang lebih setara, inklusif, dan ramah bagi penyandang disabilitas.
Acara yang digagas oleh Plan Indonesia bersama Komisi Nasional Disabilitas (KND) ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam memperjuangkan hak-hak anak, perempuan, dan penyandang disabilitas. Run for Equality 2025 mengusung tema: “Membangun Keluarga yang Kuat melalui Olahraga dan Permainan”, menegaskan bahwa keluarga yang suportif adalah fondasi dari masyarakat yang adil.
Fakta dan Realitas Disabilitas di Indonesia
Menurut data Susenas 2024, sebanyak 22,8 juta jiwa atau 8,3% dari populasi Indonesia adalah penyandang disabilitas. Sementara itu, Kemenko PMK pada 2023 mencatat bahwa sekitar 4,3 juta di antaranya tergolong disabilitas sedang hingga berat, mayoritas berada pada usia dewasa dan lanjut usia.
Meskipun UU No. 8/2016 menjamin hak-hak mereka, realitas di lapangan menunjukkan tantangan besar: hanya 17,2% penyandang disabilitas usia produktif yang mengakses pendidikan formal, dan lebih dari 50% masih mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
Inklusi Bukan Slogan, Tapi Aksi Nyata
“Perubahan sosial membutuhkan keterlibatan semua pihak. Run for Equality adalah simbol bahwa semua orang, tanpa memandang kemampuan fisik, gender, atau latar belakang, berhak memiliki ruang yang setara di masyarakat,”
ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia.
Hal senada disampaikan oleh Jonna Aman Damanik, Komisioner KND:
“Inklusi bukan hanya konsep. Ia harus diwujudkan dalam kebijakan, fasilitas, dan aksi bersama seperti hari ini.”
Momen Inspiratif: Berlari dan Bersama
Figur publik seperti Joe Taslim, Kelly Tandiono, Yoshi Sudarso, dan Joanna Alexandra turut hadir mendukung acara ini. Joe Taslim memimpin flag-off dan menyambut anak-anak di garis akhir.
“Hari ini bukan tentang siapa yang tercepat, tapi bagaimana kita melangkah bersama, menghormati perbedaan, dan menciptakan ruang yang adil untuk semua,” ungkap Joe.
Salah satu momen paling menyentuh datang dari pelari disabilitas Natrio Catra Yososha yang menyampaikan:
“Kami juga mampu. Kami juga punya hak yang sama. Terima kasih untuk acara seperti ini yang memberi kami ruang untuk dilihat dan dihargai.”
Acara Keluarga yang Inklusif dan Edukatif
Run for Equality 2025 juga menghadirkan Family Fest selama dua hari (11–12 Juli 2025), yang meliputi:
Talkshow & workshop tentang parenting inklusif, ketangguhan anak disabilitas, hingga pelatihan bahasa isyarat.
Sensory play & daycare yang aman untuk anak-anak agar orang tua bisa mengikuti lari dan diskusi dengan tenang.
Bukan Sekadar Lari, Tapi Gerakan
Run for Equality 2025 didukung berbagai mitra seperti UNIQLO, FIF Group, Turkish Airlines, Sanga-Sanga, Roomansa, dan masih banyak lagi. Acara ini juga akan digelar di tiga kota lain:
Bandung (27 Juli 2025)
Kupang (14 September 2025)
Makassar (9 November 2025)
Sebagian hasil dari penjualan tiket akan disalurkan untuk pengadaan kaki palsu melalui mitra Plan Indonesia, Puspadi Bali. Selain itu, masyarakat juga diajak berpartisipasi dalam penggalangan dana di:
🔗 kitabisa.com/kitasetara2025
Follow Instagram @ceritapelari agar kamu dapat berita lari lainnya dan baca juga Berita Terbaru seputar lari.