Ketika Lari Menjadi Jalan untuk Berbagi bagi Pendidikan Anak-Anak di Bali

Farah bersiap mengikuti charity run di Bali (Foto: Dokumentasi Sarah)
Setiap pelari membawa kisahnya sendiri saat melangkah menuju garis start. Ada yang berlari demi ambisi, ada yang mengejar mimpi, dan ada pula yang membawa alasan yang jauh lebih dalam.
Salah satunya adalah Farah Sanda, 25 tahun, pelari asal Bandung yang menjadikan lari sebagai ruang untuk tumbuh, menyembuhkan, dan menemukan kembali dirinya.
Sehari-hari, Farah dikenal sebagai running enthusiast dan content creator yang fokus pada olahraga, running lifestyle, dan self growth. Latihan lari, cross training, hingga aktivitas komunitas mewarnai rutinitasnya. Namun, cintanya pada lari jarak jauh tidak muncul begitu saja.
Awalnya, Farah berlari hanya sebagai pelepas stres ketika masih bekerja kantoran. Namun semuanya berubah saat ia mencoba jarak yang lebih jauh. Ada rasa puas, damai, dan percaya diri yang tumbuh dari proses tersebut. Momen itu membuatnya menyadari betapa kuat tubuh dan pikirannya bisa berkembang. Dari situlah ia jatuh cinta pada lari jarak jauh—sebuah perjalanan pulang menuju diri sendiri.
Pengalaman hidup Farah turut menguatkan cara pandangnya tentang perjalanan ini. Ia pernah menjadi penerima beasiswa penuh saat kuliah. Kesempatan itu bukan hanya meringankan beban keluarganya, tetapi juga membuka pintu besar dalam hidupnya. Dari situ, ia menyimpan satu janji kecil: suatu hari ia ingin membantu anak-anak lain mendapatkan peluang yang sama.
Perjalanan Charity Run Farah
Janji itu tetap hidup, bahkan ketika dunia lari menjadi bagian penting dari kesehariannya.
Perjalanan tersebut akhirnya membawanya pada keputusan besar: berlari dalam Charity Run NusantaRun Chapter XIII, yang tahun ini berlangsung dari Batur menuju Serangan, Bali.
Bagi Farah, event ini bukan sekadar ultra marathon. Ia melihatnya sebagai ruang untuk memberi. NusantaRun sendiri membawa misi pendidikan untuk anak-anak Indonesia, dan tahun ini fokus mendukung 10 student athlete dan murid disabilitas di Bali.
Di sinilah janji kecil Farah menemukan jalannya.
Targetnya sederhana namun bermakna: mengajak lebih banyak orang berdonasi dan menyelesaikan perjalanan ini dengan hati penuh. Dan ketika rasa lelah menghampiri, ia percaya bahwa satu langkah lagi bisa berarti besar bagi anak-anak yang sedang ia perjuangkan.
Follow Instagram Cerita Pelari @ceritapelari agar kamu dapat informasi lari lainya dan baca juga Tips dan Trik seputar lari.















