Maria Natalia Londa : Lompatan Panjang, Perjuangan Panjang

Maria Natalia Londa dalam event Kejuaraan Nasional Atletik Solo (Foto: Cerita Pelari/Alam)
Perjalanan Maria Natalia Londa sebagai ratu lompat jauh Indonesia bukanlah kisah yang singkat. Dari stadion sederhana di Bali hingga panggung Olimpiade, Maria telah membuktikan arti ketekunan, konsistensi, dan semangat juang.
Awal Mula dari Denpasar
Perjalanan itu dimulai di Stadion Ngurah Rai, Denpasar. Di usia 10 tahun, Maria kecil sering diajak ayahnya menonton latihan atlet. Dari sekian nomor atletik, justru lompat jauh yang langsung mencuri hatinya.
Ia memberanikan diri ikut perlombaan, dan hanya dua tahun berselang, Maria sudah menjuarai Kejuaraan Usia Dini se-Bali sekaligus meraih beasiswa. Meski saat itu lebih sering turun di nomor sprint, karena lompat jauh belum terbuka untuk kelompok usia muda dan semangatnya tak pernah padam.
Menapaki Panggung Nasional dan Internasional
Di usia 17 tahun, Maria lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) dan debut di SEA Games 2009 Laos. Hasilnya langsung mencuri perhatian, dua medali perunggu dan pemecahan rekor nasional lompat jauh dengan lompatan 6,23 meter. Prestasi itu membuka pintu menuju panggung internasional.
Namanya makin melambung setelah meraih emas di Asian Games 2014 Incheon, sebuah pencapaian penting untuk atletik Indonesia. Setahun kemudian, di SEA Games 2015 Singapura, Maria membuktikan dirinya bukan hanya spesialis lompat jauh. Ia sukses merebut dua emas di lompat jauh dan lompat jangkit.
Panggung terbesar hadir di Olimpiade Rio 2016. Bagi Maria, tampil di Olimpiade adalah kebanggaan sekaligus komitmen. Ia bahkan menorehkan logo Olimpiade di tangannya sebagai simbol perjuangan.
“Butuh empat tahun bagi saya untuk meyakinkan diri pantas memakai lambang ini. Karena mempertahankan prestasi jauh lebih sulit daripada segalanya,” katanya.
Prestasi Panjang dan Konsistensi
Hingga SEA Games 2023 di Kamboja, Maria telah mengoleksi 16 medali: 6 emas, 6 perak, dan 4 perunggu. Catatan ini menjadikannya salah satu atlet paling konsisten di kawasan Asia Tenggara.
Namun, di balik sederet pencapaian, Maria juga menghadapi tantangan. Cedera, tekanan, hingga rasa jenuh pernah datang menghampiri. Tapi ia selalu memilih bangkit. Baginya, kunci bertahan bukan hanya fisik, tetapi juga kekuatan hati dan pikiran.
Legacy untuk Generasi Penerus
Kini, di balik segala keterbatasan, Maria punya misi yang lebih besar: membuka jalan bagi generasi baru di nomor lompat jauh. Baginya, nomor yang dulu sempat dipandang sebelah mata ini harus terus dikenal luas dan punya penerus.
“Target terbesar seorang atlet bukan hanya soal medali, tapi juga meninggalkan warisan inspirasi bagi generasi berikutnya,” tuturnya.
Penutup
Maria Natalia Londa telah melompat lebih jauh dari sekadar catatan angka di lintasan. Ia telah menembus batas usia, melampaui regulasi, dan meninggalkan jejak inspirasi. Dari stadion kecil di Denpasar hingga panggung dunia, Maria membuktikan bahwa satu lompatan bisa mengubah sejarah, dan semangat seorang atlet bisa terus hidup di generasi berikutnya.
Follow Instagram @ceritapelari agar kamu dapat berita lari lainya dan baca juga Berita Terbaru seputar lari.