Saturday, April 26

Maryanto Sardjimin: Dari Mimpi Spartathlon 2023 ke Podium Sri Chinmoy 2025 di Usia 63 Tahun!

Maryanto Ultra Marathon

Canberra, 23 Maret 2025 – Di usia 63 tahunMaryanto Sardjimin baru saja menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Podium 2 Overall Male dan Podium 1 Age Group 60-69 di Sri Chinmoy 48 Hour Track Festival 2025. Namun, perjalanan pelari ultra asal Indonesia ini tidak dimulai tiba-tiba. Semuanya berawal dari mimpi besarnya di tahun 2018 – untuk menyelesaikan Spartathlon 246km, salah satu lari ultra tersulit di dunia.


Awal Mula: Mimpi ke Spartathlon

Di tahun 2018, rekannya Hendra Siswanto mengatakan:
“Belum jadi pelari ultra sebenarnya kalau belum mencicipi Spartathlon di Yunani.”
Kalimat itu membakar semangat Maryanto, yang saat itu sudah berusia 55 tahun dan baru memulai dunia lari ultra.

Spartathlon 2023: Ujian Ketangguhan Sejati

Pada 2023, di usia 61 tahun, Maryanto akhirnya mewujudkan mimpinya dengan berpartisipasi di Spartathlon 246km. Event ini dikenal sebagai salah yang paling menantang karena:

  • Perubahan suhu ekstrem (9°C – 27°C).
  • Tanjakan dan turunan panjang.
  • Trek gunung setelah 160km yang sangat menguras tenaga.

Tapi, Maryanto tidak menyerah. Dengan dukungan keluarga dan masyarakat Indonesia, ia terus melangkah dengan prinsip:
“Rasa capek hanya ada di pikiran. Angkat terus kaki, selama bisa berjalan, jalan terus!”

Hasilnya? Finish dalam 35 jam 46 menit – sebuah pencapaian luar biasa untuk pelari senior.

Perjalanan Inspiratif dari Pemula ke Podium Sri Chinmoy 48 Hour Track Festival 2025

Maryanto memulai perjalanan lari ultranya di usia 55 tahun. Delapan tahun kemudian, ia kembali mencatat sejarah di Sri Chinmoy 48 Hour Track Festival 2025:

  • Podium 1 Age Group 60-69
  • Podium 2 Overall Male
  • Total jarak 276 km dalam 48 jam non-stop

Nothing is impossible. Everything is possible. Asal ada kemauan dan belajar ilmunya. Secara fisik kita tak kalah kok sama bule, terutama di endurance,” ujar Maryanto.

Baca Juga:  Running Summit, Membangun Tradisi Juara dari Pangalengan!

Tantangan di Jam-Jam Kritis

Perjuangan Maryanto tidak mudah:

  • Jam ke-36: Mengalami diare akibat kelebihan asupan karbohidrat.
  • Strategi: Tetap bertahan dengan menyesuaikan pola makan dan fokus pada mental.
  • Dukungan: Peserta lain terkesan melihat ketangguhan pelari senior asal Indonesia ini.

“Momen paling berkesan ketika peserta lain kaget melihat orang Indonesia seusia saya masih kuat. Mereka mengakui saya kuat dari Indonesia,” kenangnya.


Pesan untuk Generasi Muda

Maryanto berpesan:

  • Endurance (daya tahan) adalah keunggulan pelari Indonesia.
  • Ilmu dan konsistensi lebih penting daripada usia.
  • “Ayo semangat anak muda, kamu pasti bisa!”

Fakta Menarik Maryanto Sardjimin

  • Mulai lari ultra di usia 55 tahun.
  • Total jarak lari dalam 48 jam setara dengan 6,5 kali maraton berturut-turut.
  • Salah satu pelari ultra tertua di Indonesia yang bersaing di level internasional.
  • Finisher Spartathlon 2023 sejauh 246km

Follow Instagram @ceritapelari agar kamu dapat informasi lari lainya dan baca juga Berita Terbaru seputar lari.

 

Bagikan artikel ini melalui:

Leave a reply