Cerita Dibalik Marathon, Nuge Sempat Dianggap "Aneh"

Tak banyak yang tahu bahwa di balik sosoknya sebagai petani muda, Muhammad Anugerah Raharjo (Nuge) menyimpan ambisi besar: menaklukkan marathon pertamanya.

Dulu, Nuge hidup dengan gaya yang bisa dibilang “sembarangan”. Tidur tak teratur, makan sekenanya, aktivitas fisik tanpa arah, dan merokok menjadi kebiasaan sehari-hari. Tapi semua itu berubah saat ia memutuskan untuk mengejar mimpi: menjadi pelari marathon. Bagaimana cerita dibalik marathon Nuge?

Langkah Awal: Keputusan yang Mengubah Hidup

BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 menjadi panggung besar pertamanya. Meskipun ini adalah debut marathonnya, Nuge bukanlah pemula di dunia lari. Ia sudah menorehkan hasil membanggakan:

One Run 10K – Finish: 57:45
LPS Monas Half Marathon – Finish: 02:15:15

Namun, marathon jelas berbeda. Lebih dari sekadar jarak, ini adalah ujian mental dan komitmen. Untuk itu, Nuge mengubah total gaya hidupnya. Ia berhenti merokok, mulai tidur cukup, menjaga pola makan, dan menjadikan latihan sebagai prioritas harian.

“Sampai-sampai saya dianggap aneh. Dibilang bukan Nuge yang dulu lagi. Tapi mereka enggak tahu, saya cuma lagi milih versi terbaik dari diri saya sendiri,” ujarnya.

Antara Ladang dan Latihan

Sebagai petani muda, membagi waktu antara pekerjaan fisik di kebun dan jadwal latihan bukan hal yang mudah. Dengan perlengkapan sederhana dan waktu yang terbatas, Nuge tetap berlatih, hari demi hari.

Ia percaya bahwa keindahan bukan hanya di hasil akhir, tapi dalam proses—saat kita jatuh, bangkit, dan terus melangkah meski perlahan.

Finish di Marathon Pertama

BTN JAKIM 2025 menjadi momen bersejarah: Nuge menuntaskan Virgin Marathon-nya dalam waktu 5:09:54. Sebuah pencapaian luar biasa dari seseorang yang memulai dari nol dan bertumbuh dengan tekad. Itu dia perjalanan cerita dibalik marathon Nuge, semoga menginspirasi pemuda di Indonesia untuk terus berjuang.