6 Fakta Mengejutkan Pyongyang Marathon, Korea Utara: Larangan Foto Sampai Batasan Ketat untuk Pelari Asing

Pyongyang, 6 April 2025 — Bayangkan ikut marathon tapi dihimbau tidak membawa alat pelacak GPS atau foto-foto sesuka hati! Inilah kenyataan yang dihadapi peserta Pyongyang Marathon, Korea Utara (resmi: Mangyongdae Prize International Marathon), yang baru saja digelar kembali setelah absen 6 tahun akibat pandemi.

Event ini digelar untuk memperingati ulang tahun Kim Il-sung (15 April) dan menjadi salah satu lomba lari paling restriktif di dunia. Start-finish di Stadion Kim Il-sung yang dipadati 50.000 penonton, membuat atmosfernya bak pertandingan Olimpiade versi Korea Utara!

6 Fakta Menarik Pyongyang Marathon

1. Peserta Asing Dihimbau Tidak Membawa dan Menggunakan Perangkat GPS

Alat pelacak GPS dihimbau tidak boleh digunakan untuk peserta asing. Alasannya? Pemerintah khawatir lokasi strategis Pyongyang terekam.

2. Aturan Memotret Super Ketat

• Boleh foto: Area stadion dan rute lari yang ditentukan.
• Dilarang: Potret warga lokal, fasilitas militer, atau pemandangan “tidak indah”. Pelanggaran bisa berakibat serius!

3. Interaksi dengan Warga Diawasi Ketat

Pelari asing harus didampingi pemandu resmi jika ingin berkomunikasi dengan warga Korea Utara.

4. Cut-Off Time (COT) yang Ketat

• 5K & 10K: 2 jam
• Half Marathon (21K): 2 jam 30 menit
• Full Marathon (42K): 4 jam 30 menit
  Tip: Latihan ekstra kalau gak mau didiskualifikasi!

5. Pertama Kali Digelar Tahun 1981

Marathon ini sudah ada sejak 1981, tapi baru terbuka untuk pelari asing di tahun 2000-an.

6. 50.000 Penonton di Stadion Kim Il-sung

Bayangkan lari di tengah sorak-sorai puluhan ribu penonton—pengalaman yang jarang ditemui di marathon lain!

“Berani Coba Tantangan Ini?”

Pyongyang Marathon di Korea Utara bukan sekadar lomba lari, tapi petualangan budaya dengan aturan unik. Tertarik ikut tahun depan?

Follow Instagram @ceritapelari agar kamu dapat informasi lari lainya dan baca juga Berita Terbaru seputar lari.