Olahraga Lari dan Kesehatan Mental?

Pelari tersenyum dalam mengikuti Maybank Marathon 2023 (Foto CERITA PELARI/Hudi)
Pengaruh Lari Terhadap Kesehatan Mental
Lari bukan sekadar olahraga fisik—aktivitas ini juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental. Berikut beberapa manfaat psikologis dari olahraga lari terhadap kesehatan mental berdasarkan penelitian:
1. Meningkatkan Produksi Hormon Bahagia
- Saat berlari, tubuh melepaskan endorfin, serotonin, dan dopamin—hormon yang berkaitan dengan perasaan senang dan relaksasi.
- Sebuah studi dalam Medicine & Science in Sports & Exercise (2019) menemukan bahwa latihan aerobik seperti lari dapat mengurangi gejala depresi ringan hingga sedang.
2. Mengurangi Stres dan Kecemasan
- Lari membantu menurunkan kadar kortisol (hormon stres).
- Penelitian di Journal of Clinical Psychology (2020) menunjukkan bahwa pelari rutin memiliki tingkat kecemasan lebih rendah dibandingkan yang tidak aktif.
3. Meningkatkan Kualitas Tidur
- Olahraga teratur, termasuk lari, membantu mengatur ritme sirkadian, sehingga tidur lebih nyenyak.
- Studi Sleep Medicine Reviews (2018) membuktikan bahwa orang yang berlari 30 menit sehari mengalami peningkatan kualitas tidur.
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri & Mental Resilience
- Menyelesaikan target lari (misal: 5K atau 10K) memberi rasa pencapaian, yang berdampak positif pada harga diri.
- Lari juga melatih ketahanan mental, membantu mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik.
5. Memperbaiki Fungsi Otak
- Lari merangsang produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), protein yang mendukung pertumbuhan sel otak.
- Riset di Frontiers in Psychology (2021) menyatakan bahwa lari dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia.
Berapa Lama Lari yang Dibutuhkan untuk Manfaat Mental?
- 20-30 menit per sesi sudah cukup untuk memicu pelepasan endorfin.
- Frekuensi ideal: 3-5 kali per minggu.
- Lari dengan intensitas sedang (seperti jogging) lebih efektif untuk kesehatan mental dibanding lari sprint.
Tips Maksimalkan Manfaat Mental dari Lari
- Lari di Alam Terbuka → Paparan alam (trail running) meningkatkan efek relaksasi.
- Gabungkan dengan Mindfulness → Fokus pada napas dan langkah untuk meditasi aktif.
- Bergabung dengan Komunitas Lari → Interaksi sosial mengurangi rasa kesepian.
Kesimpulan
Lari terbukti secara ilmiah sebagai alat efektif untuk meningkatkan kesehatan mental, mulai dari mengurangi stres hingga mencegah depresi. Kuncinya adalah konsistensi—tak perlu cepat, yang penting rutin!
“Lari adalah terapi termurah dan paling mudah diakses untuk jiwa yang lelah.” — Dr. John Ratey, penulis Spark: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain.
Referensi Ilmiah
- Kandola, A., et al. (2019). “Aerobic Exercise as a Tool to Improve Hippocampal Plasticity and Function in Humans”. Medicine & Science in Sports & Exercise.
- Anderson, E., & Shivakumar, G. (2020). “Effects of Exercise on Anxiety and Depression Disorders”. Journal of Clinical Psychology.
- Kredlow, M. A., et al. (2018). “The Effects of Physical Activity on Sleep”. Sleep Medicine Reviews.
- Erickson, K. I., et al. (2021). “Physical Activity, Brain Plasticity, and Alzheimer’s Disease”. Frontiers in Psychology.
Itulah artikel pengaruh olahraga lari terhadap kesehatan mental. Follow Instagram @ceritapelari agar kamu dapat informasi lari lainya dan baca juga Tips dan Trik seputar lari.