Lari di Bulan Puasa? Ini 6 Tips Agar Tetap Sehat dan Bugar

Bulan Ramadhan adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim untuk beribadah, refleksi, dan memperkuat hubungan spiritual. Namun, bagi pecinta olahraga seperti lari, berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Jangan khawatir! Dengan perencanaan yang tepat, kamu tetap bisa menjaga rutinitas lari tanpa mengganggu ibadah puasa. Berikut tips lari saat puasa:
1. Atur Jadwal Lari dengan Bijak
Selama puasa, tubuh tidak mendapat asupan energi dari makanan atau minuman selama sekitar 13 jam. Oleh karena itu, pilih waktu lari yang tepat untuk menghindari dehidrasi atau kelelahan berlebihan.
- Setelah Berbuka Puasa: Tunggu 1–2 jam setelah berbuka agar tubuh punya waktu mencerna makanan dan menyerap energi.
- Setelah Sahur: Lari pagi setelah sahur bisa jadi pilihan karena suhu lebih sejuk dan tubuh masih segar.
Hindari lari di siang hari saat cuaca panas untuk mencegah risiko dehidrasi.
2. Prioritaskan Hidrasi dan Nutrisi
Hidrasi adalah kunci utama! Penuhi kebutuhan cairan selama waktu berbuka hingga sahur dengan target minimal 8 gelas sehari.
- Saat Sahur: Konsumsi makanan kaya serat (oatmeal, buah) dan protein (telur, yogurt) untuk energi tahan lama.
- Saat Berbuka: Awali dengan air putih dan kurma, lalu lanjutkan dengan karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum) dan protein tanpa lemak (ikan, daging ayam).
Hindari makanan tinggi gula atau gorengan yang bisa menyebabkan lemas setelah berlari.
3. Sesuaikan Intensitas Lari
Puasa mengubah metabolisme tubuh, sehingga kamu perlu memodifikasi intensitas lari agar tidak kelelahan.
- Kurangi jarak atau kecepatan lari sementara.
- Fokus pada latihan interval (contoh: lari 5 menit, jalan 2 menit) untuk menjaga kebugaran tanpa membebani tubuh.
- Jika merasa pusing atau mual, segera hentikan aktivitas dan istirahat.
4. Gunakan Perlengkapan yang Nyaman
Pilih pakaian lari berbahan breathable (seperti polyester atau dri-fit) yang menyerap keringat dan hindari warna gelap agar tidak menyerap panas. Gunakan sepatu lari dengan bantalan yang baik untuk mengurangi tekanan pada kaki.
5. Dengarkan Tubuh Kamu
Setiap orang memiliki daya tahan berbeda selama puasa. Jika tubuh memberi sinyal lelah berlebihan, jangan memaksakan diri. Kamu bisa mengganti lari dengan jalan kaki atau yoga ringan. Konsistensi lebih penting daripada intensitas!
6. Manfaatkan Waktu Istirahat
Pastikan tidur cukup (6–7 jam sehari) untuk pemulihan otot. Hindari begadang agar energi tetap terjaga saat sahur dan berlari.
Kesimpulan
Berlari selama bulan Ramadhan tetap bisa dilakukan asalkan kamu memprioritaskan keseimbangan antara ibadah, nutrisi, dan istirahat. Dengan tips di atas, kamu bisa menjaga kebugaran tanpa mengorbankan kesehatan. Ingat, puasa adalah momentum untuk merawat tubuh dan jiwa secara holistik. Itulah tips lari saat puasa, selamat mencoba dan semangat menjalani Ramadhan penuh berkah!
Follow Instagram @ceritapelari agar kamu dapat informasi lari lainya dan baca juga Tips & Trik seputar lari.